PEMKOT BAUBAU GELAR RAPAT EVALUASI PENCEGAHAN KORUPSI TAHUN 2021 MELALUI MCP DAN SPI

BAUBAU - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Inspektorat, menggelar Rapat Evaluasi Pencegahan Korupsi Tahun 2021 melalui Monitoring Centre for Prevention (MCP) dan Survei Penilaian Integritas (SPI). Rapat yang dipimpin langsung oleh Pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse ini, dilaksanakan di aula lantai 2 Kantor Wali Kota, Jumat (18/3/2022).

La Ode Ahmad Monianse saat ditemui sejumlah media usai mengikuti rapat evaluasi tersebut mengatakan, evaluasi pencegahan korupsi melalui MCP dan SPI tersebut guna meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Baik dari segi pencegahan tindak pidana Korupsi maupun dalam memberikan pelayanan publik secara maksimal di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Rapat ini untuk mengevaluasi tentang capaian kinerja pemerintah daerah, sehubungan dengan kegiatan MCP. Yang mana, ini merupakan program yang dilakukan oleh KPK kepada pemerintah daerah dengan beberapa area intervensi yang harus diperhatikan, agar kinerja pemerintah daerah dalam hal pencegahan korupsi dan pemberian pelayanan publik yang maksimal itu bisa tercapai,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini menambahkan, beberapa area intervensi yang harus menjadi perhatian tersebut di antaranya ialah Perencanaan dan Penganggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/Perizinan, Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Optimalisasi Pajak Daerah, dan Manajemen Aset.

“Sebenarnya ada delapan area intervensi yang menjadi fokus pencegahan korupsi pada pemerintah daerah. Tapi karena di Kota Baubau tidak ada Dana Desa, maka kami cukup konsentrasi pada tujuh area intervensi itu. Dan di masing-masing area itu kami membuat perencanaan untuk lebih memaksimalkan pencapaian nilai, karena di masing-masing area tadi ada nilai-nilainya,” ujar La Ode Ahmad Monianse.

Plt. Wali Kota juga mengatakan, untuk Tahun 2021, skor MCP Kota Baubau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Di mana, pada Tahun 2020, skor MCPI Kota Baubau mencapai 68 persen, dan Tahun 2021 turun menjadi 60 persen. Namun demikian, dari 17 Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tenggara, Tahun 2021 Kota Baubau mengalami kenaikan peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Walaupun kita mengalami penurunan skor MCP, namun posisi kita naik ke peringkat 8 di Tahun 2021, yang mana di tahun sebelumnya kita menduduki peringkat 12 dari 17 Kabupaten dan Kota yang ada di Sulawesi Tenggara. Namun penurunan skor MCP ini harus kita evaluasi, dan kita berharap agar dari hasil evaluasi ini, skor MCP kita bisa mencapai 80 persen di Tahun 2022 ini,” harapnya.

Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse mengatakan, penurunan skor MCP Kota Baubau tersebut disebabkan oleh perubahan penilaian di Tahun 2021. Selain itu, juga karena adanya beberapa indikator yang belum tuntas dilakukan. Untuk itu pihaknya menekankan, agar seluruh OPD melakukan upaya terpadu serta disiplin dalam menyiapkan data-data yang berkaitan dengan semua indikator tersebut.

“Saya menghimbau kepada seluruh OPD agar disiplin dalam menyiapkan data-datanya, untuk memenuhi semua indikator yang berkaitan dengan tupoksinya. Karena untuk mencapai angka-angka tertentu, maka harus ada upaya-upaya terpadu, misalnya dibutuhkan keputusan kepala daerah, maka Bagian Hukum segera menyelesaikannya, begitu juga dengan unsur-unsur lainya,” tutup La Ode Ahmad Monianse.***


Penulis          : TIM REDAKSI
Foto/Peliput  : Tim Dokumentasi Kominfo
Redaktur       : MUH SAID IDU (Kabid PIK)
Produksi        : DINAS KOMINFO BAUBAU
Penanggung Jawab : LA ODE DARUSALAM , S.Sos., M.Si. (Kepala Dinas KOMINFO Baubau)